Jumat, 18 Juni 2010

AMR (PERINTAH)

AMR (PERINTAH)
الامر (AMR : PERINTAH)
1. Pengertian
الامر طلب الفعل من الاعلى الى الادنى
"Amr adalah tuntutan melakukan pekerjaan dari yang lebih tinggi (kedudukannya) kepada yang lebih rendah".
Maka dalam hal ini, yang lebih tinggi adalah Allah SWT dan yang lebih rendah kedudukannya adalah manusia.
Jadi amr adalah perintah Allah yang harus dilaksanakan oleh mukllaf, di mana perintah-perintah itu terdapat di dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits.
2. Shigat Amr
a. Dengan mengggunakan fi'il amr seperti : اتنا, اقيموا, اعملوا, اعمل .
b. Dengan menggunakan fi'il mudhari yang didahului لام الامر seperti : فليكرم, فليؤمن, وليطوفوا .
c. Dengan menggunakan Isim fi'il Amr, yakni bentuk isim yang mengandung pengertian amr, seperti firman Allah SWT :
عليكم انفسكم لايضركم من ضل اذاهتديتم
"Jagalah dirimu, tidaklah orang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu apabila kamu mendapat petunjuk….. (QS. Al-Mai'dah: 105).
d. Dengan menggunakan isim mashdar pengganti fi'il seperti :
وبالوالدين احسانا
"Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak (QS. Al-Baqarah: 83)
e. Dengan menggunakan lafaz yang sama artinya dengan amr, seperti lafaz memardhukan dan lafz diwajibkan, misalnya : فرض dan كتب dalam surah Al-Baqarah ayat 183 :
بايها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون.
"hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah: 183)
f. Dengan menggunakan kalimat khabariyah ( كلام خبرى ) yaitu dengan memakai fi'il mudhari' tetapi maksudnya kalimat insyaiyah ( كلام انشائى ) dengan kata kerja perintah (amr) seperti firman Allah SWT :
والمطلقات يتربصن بانفسهن ثلاثة قروء
"Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kaliquru' ( suci atau haidh)
3. Pemakaian Shigat Amr
Bentuk amr kadang-kadang keluar dari makna yang asli dan digunakan untuk makna yang bermacam-macam yang dapat diketahui dari susunan perkataan.
a. للندب : Amr menunjukkan kepada arti sunat / nadab. Firman Allah SWT :
فكاتبوهم ان عملتم فيهم خيرا
"Hendaklah kamu buat perjanjian (menebus diri) dengan mereka (hamba sahaya) jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka".
b. للإرشاد : amr menunjukkan kepada arti irsyad (petunjuk). Firman Allah SWT :
اذا تداينتم بدين الى اجل مسمى فاكتبوه و....................
"Apabila kamu bermu'amalat tidak secara kontan (hutang) untuk waktu yang ditentukan, maka hendaklah kamu menulisnya…………"
c. للإباحة : amr menunjukkan kepada arti ibahah (mubah). Firman Allah SWT :
وكلوا واشربوا....
"Makan dan minumlah…….
d. للتهديد : amr menunjukkan kepada arti tahdid, yaitu ancaman. Firman Allah SWT :

"Katakanlah! Bersuka-rialah nanti tempat kembalimu ke dalam neraka".(ibrahim:30)
e. للإكرام : amr menunjukkan kepada arti ikram, yaitu memuliakan. Firman Allah SWT :
ادخلوها بسلام امنين
"Masuklah ke dalamnya (sorga) dengan sejahtera lagi aman."
f. للتسخير : amr menunjukkan kepada arti taskhir, yaitu seperti firman Allah SWT :
كونوا قردة خاسئين
"Jadilah kamu kera yang hina".
g. للتعجيز : amr menunjukkan kepada arti ta'jiz, yaitu melemahkan. Firman Allah SWT :
فأتوا بسورة مثله
"Buatlah satu surah (saja) yang semisal Al-Qur'an."
h. للتسوية : amr menunjukkan kepada arti taswiyah, yakni mempersamakan. Firman Allah SWT :
فاصبروا او لاتصبروا سواء عليكم
"……….maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu…".
i. للإمتنان : amr menunjukkan kepada arti imtinan, yakni menyebut nikmat. Firman Allah SWT :
فكلوا مما رزقكم الله حلال طيبا
"Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu."
j. للتفويض : amr menunjukkan kepada arti tafwidh, yakni penyerahan. Firman Allah SWT :
فاقض ماانت قاض
"Sebab itu putuskanlah apa yang kamu putuskan."
k. للتكوين : amr menunjukkan kepada arti takwin, yakni penciptaan. Firman Allah SWT :
كن فيكون
"Jadilah, maka jadilah."
l. للتلهيف : amr menunjukkan arti talhif, yaitu pernyataan gusar. Firman Allah SWT :
موتوا بغيظكم
"Matilah kamu, karena kemarahanmu itu."
m. للدعاء : amr menunjukkan arti do'a, yaitu permintaan dari orang yang lebih rendah tingkatannya kepada orang yang lebih tinggi tingkatannya. Firman Allah SWT :
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة....
"Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia……."
n. للإلتماس : amr menunjukkan arti iltimas, yaitu Permintaan dari seseorang kepada sesama tingkatannya.

“Berhentilah dulu, mari kita menangis karena teringat kekasih rumah di siqtilliwa antara Dakhul dan Haumal”.(Syair Umruul Qais).
o. للتكذيب : amr menunjukkan arti takdzib, yaitu pendustaan atau mendustakan. Firman Allah SWT :
قل هاتوا برهانكم ان كنتم صادقين
"katakanlah : Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu orang-orang yang benar."
4. Kaidah-Kaidah Amr dan Contoh-Contohnya
a. الاصل فى الامر للوجوب
Pada dasarnya amr itu menunjukkan wajib.
Contoh kaidah ini :
Perintah shalat lima waktu menunjukkan kepada wajib
Tetapi jika terdapat qarinah maka suruhan itu menjadi anjuran saja.contoh: siwak
b. الاصل فى الامر لايقتضى التكرار
Perintah itu pada asalnya tidak menghendaki berulang-ulang.
Apabila perintah itu dihubungkan dengan illat atau sifat atau syarat atau dalil lain maka :
¯ Bila dihubungkan dengan illat. Contoh : wajib shalat zuhur sebab tergelincir matahari.
¯ Bila dihubungkan dengan sifat. Contoh : berulang-ulang hukum dera terhadap orang yang berzina, karena berulangnya ia melakukan perbuatan zina itu.
¯ Bila dihubungkan dengan syarat. Contoh : setiap kali junub, di sana ada hukum wajib mandi.
¯ Bila dihubungkan dengan dalil lain. Contoh : perintah shalat cukup dilakukan satu kali, tetapi karena ada dalil lain (hadits) menerangkan bahwa shalat yang dimaksud adalah shalat lima waktu.
c. الاصل فى الامر لايقتضى الفور
Pada asalnya perintah itu tidak menghendaki kesegaran.
Menurut ulama Hanafiyah, Syafi'iyah dan sahabatnya berpendapat bahwa pelaksanaan apa yang diperintahkan dapat / boleh ditangguhkan selama tidak luput yang diperintahkan atau selama dalam waktu yang ditentukan.
Contoh :
Perintah mengqadha puasa Ramadhan yang ditinggalkan lantaran sakit atau shafar, maka boleh dilaksanakan pada bulan atau hari-hari yang boleh melakukannya. Yakni boleh di awal waktu, pertengahan, atau di akhir selagi belum keluar dari batas waktu yang ditentukan.
d. الامر بالشيئ امر بوسائل
Perintah mengerjakan sesuatu berarti juga perintah mengerjakan wasilahnya (sarananya).
Contoh :
Perintah shalat tidak terlaksana / sah tanpa ada wasilahnya yaitu wudhu.
e. الامر بالشيئ نهى عن ضده
Perintah mengerjakan sesuatu berarti juga larangan terhadap kebalikannya.
Contoh :
Perintah beriman, berarti larangan kufur
f. القضاء بأمر جديد
Qadha itu harus dengan perintah baru.
Qadha adalah melakukan sesuatu pekerjaan setelah habis waktunya. Sedangkan mengerjakan sesuatu kewajiban tepat pada waktunya disebut : ada'a. mengqadha pekerjaan yang wajib, wajib pula hukumnya tetapi kewajiban mengqadha itu harus dengan perintah baru.
Contoh :
Perintah mengqadha puasa karena adanya perintah baru, berupa hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah isteri Nabi SAW :
كنا نؤمر بقضاء الصوم ةلانؤمر بقضاء الصلاة . رواه البخارى
"Kami disuruh Nabi mengqadha puasa, tetapi tidak disuruh mengqadha shalat.
Perkataan ‘Aisyah disebut menunjukan adanya perintah qadha.
g. الامر بعد النهى يفيد الاباحة
Perintah sesudah larangan, berarti menunjukkan kebolehan.
Contoh :

Artinya:Jika kamu telah lepas dari ihram, maka berburulah.(Al-Maidah 2)

Artinya:Wahai orang-orang mukmin janganlah kamu bunuh binatang buruan, padahal kamu sedang ihram.(Al-Maidah 95)
Perintah berburu (isthadu) pada ayat 2 Al-Maidah sesudah adanya larangan berburu pada ayat 95 Al-Maidah. Karena itu, berburu tidak diwajibkan tetapi diperbolehkan.

1 komentar: